Aman Di Sulu, Kebobolan Di Sabah

 

Matamatanews.com, JAKARTA – Empat orang WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf pada 5 dan 19 November silam di perairan Sabah masih terus dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.

Selasa (13/12/2016), di Kementerian Luar Negeri, Iqbal mengatakan, komunikasi dengan kelompok Abu Sayyaf sudah dilakukan, namun sayangnya kelompok itu hanya ingin berkomunikasi dengan pihak keluarga saja. "Masih ada kontak mereka (penyandera). Namun mereka memilih melakukan kontak dengan keluarga. Kita sudah coba untuk mengontak pemilik kapal, tapi rupanya mereka mencoba kontak dengan keluarga yang ada di Sabah. Salah satu istri sandera ada di Sabah," paparnya.

Ketika ditanya mengapa para WNI itu bisa kembali diculik? Iqbal mengatakan pengamanan di wilayah Sabah memang belum sepenuhnya tersebar. Sedangkan diperairan Sulu, dimana tujuh ABK TB Charles diculik Abu Sayyaf, pengamanan sudah diperketan dan kasus penculikan tak lagi terjadi disana.

"Sebetulnya untuk perairan Sulu dari bulan Juni sudah nggak ada lagi penculikan. Kita kan ada tiga bentuk keamanan. Join patrol yaitu menjaga wilayah bareng-bareng. Ada juga coordinated patrol, di mana wilayah RI dipatroli dan Filipina juga. Jadi nggak pernah ada yang kosong, terjaga semua. Yang ketiga adalah convoy, penjagaan dari depan belakang," ujar Iqbal.

Sulu kini sudah aman, namun pemerintah tidak mengira para penyandera akan mengubah lokasi operasi mereka. "Kita sebetulnya melihat itu (pengamanan) sudah berhasil di perairan Sulu. Cuma waktu itu kita tidak mempertimbangkan ada yang namanya perairan Sabah. Pengamanan belum terjangkau karena itu penculikan sekarang banyak terjadi di sana," lanjut Iqbal.

Meski demikian, pemerintah Indonesia terus mendorong pemerintah Malaysia untuk meningkatkan pengamanan di wilayah perairan Sabah. Pemerintah juga mengimbau para pelaut agar menjauhi wilayah konflik untuk sementara agar tidak terjadi penculikan lagi. "Konsular kita di Tawau sudah memberikan imbauan ke masyarakat kita di pesisir untuk sementara waktu sampai kondisi cukup stabil, jangan melaut dulu. Dan kita juga sudah sampaikan seruan ini kepada asosiasi pemilik kapal, dan mereka bisa menerima itu sementara. Sambil menunggu ada upaya penguatan di pihak Malaysia," tuntas Iqbal. [Did/Berbagai Sumber]

sam

No comment

Leave a Response