Baru Sepekan Irak Rebut Fallujah,Kini Diguncang Bom

 

Matamatanews.com,BAGHDAD—Bagi warga Irak tampaknya tiada hari tanpa tangisan. Pasca pendudukan tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat ,letusan mesiu,rentetan senjata dan ledakan bom seakan menjadi menu keseharian mereka. Dan kini ledakan bom mengguncang  Irak,tepatnya pada Minggu (3/7) lalu,ratusan nyawa melayang.

Perdana Menteri Irak Heider al-Abadi langsung mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari. Meski dinilai tidak becus mengurus keamanan negara, Al-Abadi berjanji akan menghukum pelaku ledakan tersebut. Seranga pada Minggu itu terbagi dalam dua serangan dan kedua-duanya terjadi di ibukota Irak.

Serangan pertama terjadi di Karada, yaitu disebuah kawasan perbelanjaan yang ramai pengunjung,terletak di pusat kota Baghdad.Ledakan dipicu bom yang dipasang pada sebuah mobil hingga menewaskan 78 orang dan melukai 160 orang. Saat itu, kawasan tersebut sedang dipadati pengunjung yang masih berburu hidangan berbuka pada tengah malam hingga dini hari.Korban kebanyakan di antaranya ialah keluarga dan anak muda,sehingga takheran anak-anak turut menjadi korban tewas dalam insiden itu.

Yang membuat miiris adalah,pemerintah Irak baru sepekan lalu berhasil merebut Fallujah, kota yang terletak 50 km di sisi barat Baghdad, dari tangan kelompok ekstremis Islamic State (IS), dan Minggunya bom mengguncang Baghdad. Dalam sebuah tayangan video, tampak seorang pria melempar batu ke arah mobil iring-iringan Al-Abadi. Dalam cuplikan video lain terdengar pria berteriak memaki sang perdana menteri. Hal itu disebabkan masyarakat Irak geram dan kesal karena pemerintah gagal menghindari insiden ka Karrada. Namun ,Abadi menjawab dengan tenang.

“Saya mengerti perasaan emosi dan aksi yang terjadi di tengah momen kesedihan dan marah.”ujarnya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP,Senin (4/7) lalu. Serangan di Kerada menimbulkan kebakaran di sejumlah kios di kawasan perbelanjaan itu, baru bisa dipadamkan berjam-jam kemudian. Insiden tersebut telah diklaim oleh kelompok militan ISIS, yang menyebut serangan itu menargetkan muslim Syiah.

Beberapa jam setelah itu, sebuah ledakan lain terjadi di sebelah timur Baghdad, yang dipicu oleh sebuah alat peledak yang diimprovisasi.Insiden itu menewaskan lima orang dan mencederai 16 orang, namun belum ada yang mengklaim serangan kedua itu. Serangan bom bunuh diri di Karrada itu terjadi beberapa hari menjelang lebaran, saat masyarakat tengah berbelanja kebutuhan  hari raya. Serangan itu sontak menuai kecaman,bahkan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Irak,Jan Kubis ,menyebut serangan itu sebagai aksi pengecut.ia meminta otoritas keamana untuk menuntut tanggung jawab pelaku.

Hingga Senin (4/7) ,sejumlah petugas keamanan  dan media melaporkan sedikitnya 213 orang meregang nyawa dan 200 lainnya menderita luka akbat serangan tersebut. Sejumlah kerabat korban masih terus mencari jenazah di reruntuhan bangunan. Sebagian jenazah terindentifikasi,sebagian lainnya tak dikenali lagi,bahkan petugas pertahanan sipil memprediksi butuh beberapa hari untuk menemukan jenazah korban.Hussein Ali, 24 mantan tentara,mengatakan anak pegawainya tewas saat bekerja di toko milik keluarga. Tubuh korban terbakar parah hingga sulit untuk dikenali.

“Saya akan kembali ke medan perang.Setidaknya di sana saya tahu siapa musuh saya sehingga saya bisa melawan mereka. Tapi di sini, siapa yang saya lawan.” Imbuh Ali. Akbat serang bom bunuh diri ini,kini pemerintah Irak meningkat sistem keamanan.Pasalnya selama bertahun-tahun Irak menggunakan detektor bom palsu di beberapa pos pemeriksaan. Untuk itu, Al-Abadi mengumumkan serangkaian perubahan sistem keamanan,termasuk menyelidiki detektor bom palsu.

Ia juga memerintahkan  pengetatan penggunaan alat pemindai di tiap pintu masuk Kota Baghdad. Selain itu,saat bertugas di pos-pos pemeriksaan ,petugas keamanan dilarang menggunakan telepon seluler. Abadi juga menyerukan peningkatan aktivitas pengintaian udara serta koordinasi antara aparat keamanan.

Ribuan kendaraan lalu lalang dan keluar masuk Kota Baghdad setiap harinya sehingga sulit untuk mengfhindari aksi pengeboman . Di hari yang sama,misalnya ledakan juga terjadi di Shabab,sebelah utara Baghdad,hingga mengakibatkan 1 orang tewas dan 4 orang terluka. Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan  itu. Diduga,serang itu merupakan aksi balas dendam IS yang selama ini terus didesak dengan berbagai seranfgan sekaligus memberikan sinyal bahwa mereka masih bisa membalas.Siapa yang mengebom ,hayo ngaku? (AFP/AP/MI/The Journal/CBS News/Samar)

sam

No comment

Leave a Response