Matamatanews.com,JAKARTA—Masih ingat pemimpin tentara pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat yang diduga tewas di racun itu? Meski semasa hidupnya sempat dikritik karena dianggap telah bersikap lunak kepada Israel, namun Yasser Arafat pernah dianugrahi nobel perdamaian lantaran perundingan gencatan senjata yang dilakukannya bersama pimpinan Israel, Yitzhak Rabin dan Shimon Perez pada 1994 berjalan mulus.
Publik mengenal Arafat sebagai pejuang dari kelompok Fatah yang gigih memperjuangkan kebebasan Palestina sejak memimpin PLO pada 1969 hingga dirinya diangkat menjadi Presiden Otoritas palestina pada 1996 hingga wafat bulan November 2004.
Arafat dilaporkan mengalami komplikasi pendarahan otak dan radang usus serius pada 28 Oktober 2004. Keesokannya, ia meninggalkan markasnya di Ramallah untuk diterbangkan ke Rumah Sakit Militer Percy yang terletak di Clamart, Prancis. Arafat dilaporkan dalam kondisi koma pada 3 November 2004. Sejak saat itu, kondisinya memburuk. Dia tetap hidup dengan bantuan alata-alat penopang nyawa. Arafat meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 09.30 WIB, 11 November 2004 pada usia 75 tahun.
Upacaya pemakaman diadakan di Bandara Kairo,Mesir. Arafat dimakamkan di markas besarnya Muqata,Ramallah, tepi Barat. Meski kematiannya tampak wajar,tetapi menyisakan pertanyaan banyak orang,mereka mencurigai bahwa Arafat tewas dibunuh secara perlahan oleh musuh. Hasil analisis forensik Inggris membuktikan adanya zat thalium dalam organ tubuh Arafat. Thalium adalah zat yang sangat sulit dideteksi secara kasat mata, namun memiliki efek yang mematikan secara perlahan.
Dengan begitu, orang akan menduga korbannya meninggal secara wajar,karena sakit atau tua. Mantan penasehat senior Arafat, Bassam Abu Sharif menduga keras bahwa ini perbuatan intelijen Israel ,yaitu Mossad yang menginginkan agar negara palestina tidak memiliki pemimpin yang menentang pendudukan mereka.
Thalium merupakan ekstraksi rumput laut dan berubah bentuk menjadi cairan,tidak berwarna, tidak memiliki rasa, dan tidak berbau. Thalium bisa dimasukkan ke dalam makanan atau minuman tanpadisadari. Racun tersebut juga bisa masuk ke tubuh dengan cara disuntikkan lewat pembuluh darah. Racun ini sangat langka dan haya ahli forensik tertentu yang dapat mengenalinya.
Bila sudah masuk ke tubuh seseorang, Thalium dapat merusak berbagai organ dalam,seperti ginjal,hati,paru, dan otak. Menurut ahli, lamanya racun bekerja tergantung berbgai faktor,seperti usia dan ketahanan tubuyh. Biasanya,racun ini akan menjadi mematikan dalam waktu dua hingga delapan bulan.
Menteri Kesehatan Prancissempat mengatakan bahwa tidak ada indikasi Arafat diracun, meskipun ia mengakui bahwa dirinya tidak memiliki akses langsung ke rekaman medis dari rumah sakit di Prancis.Ketika itu, memang seakan ada kekuatan yang berusaha menyembunyikan bukti-bukti mengenai fakta medis yang sebenarnya. Terlebih, istri Arafat sempat menolak jenazah suaminya untuk diautopsi. Dugaan pon sontak merebak bahwa Zionis Yahudi-lah yang mengirim orang untuk meracuni makanan Araft dalam pengepungan di Ramallah.
Bukan hanya Israel yang dicurigai sebagai konspirator pembunuhan Arafat, tetapi s ecara terbuka,Presiden Venezuela,Hugo Chaves menyerukan agar Amerika Serikat dan Israel diseret ke pengadilan.Karena,Chaves yakin bahwa Washington terlibat penuh dalam proyek meracuni Arafat.Chaves memang membenci Amerika Serikat dan sempat menuding bahwa senjata ‘pemicu gempa tektonik’ milik Amerika Serikat itulah yang menyebabkan gempa 7 skal richter hingga menewaskan lebih dari seribu penduduk Haiti.Benarkah Arafat dihabisi intelijen Israel,Mossad untuk membungkam suara Yasser Arafat dengan cara diracun? Entahlah, hanya Tuhan dan mereka yang tahu. (Samar/berbagai sumber/konspirasi dunia)
No comment