Matamatanews.com,MOSKOW---Rusia baru-baru ini memperkenalkan bom baru yang tak terlihat secara virtual oleh radar, bom itu disebut Bor (Drill). Bom meluncur dengan panjang 3 meter, lebar hampir 30 centimeter dan mempunyai berat 540 kilogram serta ketinggian untuk menjatuhkan antara 100 meter hingga 14 kilometer. Bom ini di lengkapi dengan pencari panas dan element berbasis radar serta anti terhadap penanggulangan radio-elektronik.
Menurut Direktur Jenderal NPO, Vladimir Porhachev, “Bom tersebut tidak memiliki mesin, target dapat di temukan dengan perbesaran menggunakan GPS GLONASS, kemudian klaster akan membuka pada ketinggian 250 meter dan saya berharap bom tersebut akan lulus semua pengujian sebelum akhir tahun”.
Meskipun jarak efektif bom tersebut hanya 30 kilometer ( lebih kecil dibandingkan bom meluncur milik Amerika GBU-39 yang memiliki jarak 110 kilometer ), namun perbandingan bahan peledaknya lebih baik. Bom ini terutama akan dikembangkan menjadi bom siluman untuk pesawat tempur generasi baru T-50 PAK FA, Bom siluman berarti tidak terdeteksi oleh anti-rudal berpemandu inframerah.
Bom ini akan dikemas dengan 15 klaster sub-munisi yang dapat menargetkan secara individu , masing-masing klaster mempunyai bobot 20 kilogram. Sub-munisi Rusia dapat menentukan dan menghancurkan target yang tidak menghasilkan emisi inframerah. Selain itu bom ini memiliki sistem yang dapat mengidentifikasi teman atau pun musuh sehingga tidak merugikan pasukan sendiri.
Sub-munisi Rusia jauh lebih merusak atau mempunyai daya ledak yang lebih besar dari pada AGM-154 milik Amerika, karena hanya dengan 1 klaster dapet menghancurkan 10 tank. selain itu klaster bom ini dapat membawa elemen penghancur bunker BETA-M, oleh karena itu bom ini bener-bener unik. (atep/berbagai sumber)
No comment