Matamatanews.com, Washington DC—Dalam pertemuan Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W Martowardojo, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso pada pelaksanaan Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional atau Bank Dunia (IMF atau WB) di Washington DC, Amerika Serikat. Menghasilkan kesepakantan antara Indonesia dengan Jepang terkait perpanjangan kerjasama Bilateral Swap Agreement (BSA) senilai US$ 22,76 miliar.
Kerja sama ini juga dapat mendukung upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan di kawasan serta melengkapi jaring pengaman keuangan baik di tingkat regional maupun global.
“Kesepakatan untuk memperpanjang kerja sama BSA ini menunjukan semakin kuatnya kerjasama keuangan antara kedua negara. Selain itu, kerjasama ini merupakan komitmen kedua otoritas untuk menjaga stabilitas keuangann regional di tengah masih terus berlangsung ketidakpastian di pasar keuangan global,” ungkap Agus. Pada siaran pers, Sabtu (8/10/2016).
Perjanjian ini ialah sebuah kesepakatan antar negara untuk melakukan pertukaran mata uang denga menetapkan bunga dan jumlah uang, yang akan dipertukarkan selama berlakunya perjanjian tersebut. Artinya dalam perdagangan ekspor-impor Indonesia dan Jepang tidak tergantung pada mata uang dolar AS. Sehingga stabilitas mata uang kedua negara lebih terjaga di tengah gejolak ekonomi dunia yang tidak pasti. (Adith/Berbagai sumber)
No comment