Intelijen Jerman Pantau Peningkatan Serangan Cyber Rusia

 

Matamatanews.com, BERLIN – Kamis (8/12/2016), Badan Intelijen Jerman (BND) mengatakan bahwa Rusia berusaha mengguncang masyarakat Jerman dengan propaganda dan melakukan serangan cyber menjelang pemilihan umum di negara itu. Seperti dikutip nytimes.com, kepada BND, Hans-Georg Maassen mengatakan, "Ada bukti yang berkembang dari upaya untuk mempengaruhi pemilihan federal tahun depan," ujarnya.

Maassen mengklaim bahwa timnya melihat indikasi peningkatan spionase dunia maya dan operasi cyber yang agresif dan sangat berpotensi membahayakan pejabat pemerintah Jerman, anggota parlemen dan anggota partai demokratis. Maassen juga mengkhawatirkan dalam pemilu di Jerman, ada campur tangan Rusia.

BND telah menemukan berbagai macam alat propaganda Rusia dan sumber dana untuk melaksanakan kampanye “disinformasi” yang ditujukan pada komunitas yang berbahasa Rusia di Jerman, gerakan politik, partai-partai dan para pengambil keputusan lainnya. Tujuan dari upaya itu yakni menyebarkan ketidakpastian di masyarakat, melemahkan, menggoyahkan Republik Federal Jerman, untuk memperkuat kelompok ekstremis dan pihak-pihak yang ingin mempersulit kerja pemerintah federal, serta mempengaruhi dialog politik Jerman.
BND juga mengatakan sudah melihat peningkatan yang sangat mencolok yakni serangan cyber yang dikaitkan dengan sebuah kelompok kacker terkemuka di Rusia, APT 28, yang juga dikenal sebagai “Fancy Berar” atau Strontrium. Kelompok itu adalah kelompok yang sama, yang disalahkan untuk meretas Komite Nasional Demokrat AS tahun ini dan melakukan serangan cyber di parlemen Jerman pada tahun 2015.
Beberapa pejabat senior Jerman sebelumnya menuduh Moskow mencoba memanipulasi media Jerman dengan isu sensitif seperti krisis migran untuk melemahkan kepercayaan pemilih. Bulan lalu, kanselir Jerman, Angela Merkel juga mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan campur tangan Rusia pada pemilu federal Jerman tahun 2017, melalui serangan internet dan kampanye misinformasi.

Namun tudingan keterlibatan dalam mendalangi serangan cyber di luar negeri dibantah keras oleh pihak Moskow, dan mengatakan bahwa Barat sendiri yang melakukan semuanya itu. Sementara itu, para pejabat Rusia membantah semua tuduhan manipulasi dan gangguan yang dimaksudkan untuk melemahkan Uni Eropa atau mempengaruhi pemilihan presiden AS. [Did/Berbagai Sumber]

sam

No comment

Leave a Response