Israel Lelang Ruang Kelas Sumbangan Uni Eropa Untuk Anak-Anak Palestina

Matamatanews.com, LONDON—Pemerintah Yahudi dalam waktu dekat rencananya akan melelang ruangan kelas beserta isinya yang disumbangkan Uni Eropa untuk anak-anak Palestina di tepi Barat. Berita tersebut dilansir harian Inggris The Guardian yang merujuk pada iklan yang dimuat surat kabar Israel, Maariv.

Dikabarkan lelang akan dilangsungkan pekan depan di kantor Administrasi Sipil, yang merobohkan dan menyita ruangan kelas yang digunakan 49 siswa di Ibziq, Tepi Barat pada Oktober 2018 lalu.

Setelah ruang kelas itu dibongkar, misi Uni Eropa untuk Yerusalem dan Ramallah mengutuk otoritas Israel dan medesak negara itu untuk membangun kembali struktur di tempat yang sama "tanpa penundaan".

"Setiap anak memiliki hak untuk mengakses pendidikan dan negara memiliki kewajiban untuk melindungi, menghormati dan memenuhi hak ini, dengan memastikan bahwa sekolah adalah ruang aman bagi anak-anak yang tidak dapat diganggu gugat," tulis pernyataan tersebut.

"uni Eropa menyerukan kepada otoritas Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penyitaan rumah-rumah dan properti Palestina, sesuai dengan kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan di bawah hukum humaniter internasional," sambungnya.

Administrasi Sipil tidak mengindahkan seruan misi Uni Eropa untuk membangun kembali ruangan kelas tersebut selain melihat hal itu sebagai peluang  untuk menjual materi yang disita dari anak-anak Palestina.

The Guardian mengatakan telah melihat daftar barang lelang, yang menunjukkan tanggal, nomor barang, lokasi dan deskripsi yang cocok dengan struktur ruang kelas yang disita.

"Penjualan itu juga tampaknya mencakup bahan-bahan yang disita dari Palestina dan pemukim Israel yang dibangun tanpa izin," lapor The Guardian.

Militer Israel tidak mengizinkan sebagian besar konstruksi Palestina baru di 60 persen Tepi Barat di mana negara itu memiliki kontrol eksklusif atas perencanaan dan pembangunan, bahkan ketika militer memfasilitasi pembangunan pemukim.

Menurut Human Rights Watch, militer sudah menegakkan sistem diskriminatif ini dengan meruntuhkan ribuan properti Palestina, termasuk sekolah yang membuat anak-anak kehilangan akses ke sekolah.

"Ketika pihak berwenang Israel telah menghancurkan sekolah, mereka belum mengambil langkah untuk memastikan bahwa anak-anak di daerah tersebut memiliki akses ke sekolah yang setidaknya memiliki kualitas yang sama,".(c)

 

sam

No comment

Leave a Response