Matamatanews.com, MOGADISHU—Kelompok militan Al- Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Somalia pada Senin (01/10/2019) kemarin, ketika Uni Eropa (UE) mengkonfirmasi serangan terpisah terhadap konvoi penasehat Italia, kutip kantor berita AFP seperti dilansir Al Mujtamaa Magazine.
Serangan di pangkalan tersebut memicu serangan balasan pasukan Amerika Serikat yang melakukan "dua serangan udara dengan menggunakan tembakan senjata ringan yang menargetkan para teroris Al-Shabaab," kata Mayor Jenderal William Gayler, direktur operasi Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM), ia juga menambahkan bahwa 10 "Teroris" tewas dan sebuah kendaraan hancur.
"Meskipun tidak efektif, (serangan itu) menunjukkan ancaman langsung yang ditimbulkan al-Shabaab kepada orang Amerika, sekutu kami, dan kepentingan di kawasan itu," kata Gayler.
Militan menyerang markas AS di Baledogle, sekitar 110 kilometer (70 mil) barat laut ibukota Mogadishu, dengan bahan peledak sebelum orang-orang bersenjata menembaki kompleks itu.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Shabaab mengatakan: "Pada dini hari Senin pagi, satu unit tentara elit melancarkan serangan berani di pangkalan militer AS."
"Setelah melanggar batas-batas pangkalan yang sangat dibentengi, Mujahidin (pejuang suci) menyerbu kompleks militer, melibatkan tentara salib dalam pertempuran sengit."
Shabaab mengklaim mereka telah membunuh puluhan dalam serangan itu, namun Misi AS ke Somalia dan seorang pejabat militer Somalia mengatakan tidak ada korban.
"Kami sudah memiliki informasi tentang para penyerang dan hanya mengusir mereka sebelum mereka mencapai penghalang pertahanan kami. Tidak ada korban yang menimpa tentara kami atau tentara AS di pangkalan itu," kata pejabat militer itu tanpa menyebut nama.
Saksi mata di daerah Baledogle mengatakan bahwa baku tembak sengit setelah ledakan awal berakhir.
"Kami tidak dapat mendengar pertempuran selama beberapa jam sekarang, tetapi ... seluruh wilayah di sekitar pangkalan sedang dipatroli oleh helikopter militer Amerika," kata Abdullahi Osman, seorang saksi mata.
AFRICOM membantah pejuang Al-Shabaab menembus pertahanan kamp, mengatakan bahwa pasukan keamanan Somalia menolak serangan itu.
"Kami bersyukur bahwa tidak ada korban SNA (Tentara Nasional Somalia) di antara banyak serangan."
Baledogle adalah situs peluncuran utama untuk operasi pesawat tak berawak AS terhadap Al-Shabaab, kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda yang mengendalikan sebagian besar Somalia, dan pakaian Negara Islam di Somalia.
"Dua ledakan besar terjadi, yang pertama lebih besar dari yang lain. Ada juga tembak-menembak setelah ledakan, tetapi kita tidak tahu detailnya," Mohamed Adan, seorang sesepuh Somalia yang dekat dengan lokasi serangan, kepada AFP melalui telepon.
Bom mobil menabrak konvoi
Dalam insiden terpisah pada hari Senin kemarin, seorang pejabat keamanan mengatakan penasihat Uni Eropa yang melatih Tentara Nasional Somalia diserang oleh bom mobil di Mogadishu.
"Ada bom mobil yang menargetkan penasihat militer Uni Eropa di sepanjang jalan industri. Sebuah kendaraan penuh dengan bahan peledak menabrak salah satu kendaraan konvoi," kata Omar Abikar, seorang petugas keamanan Somalia.
Sebuah pernyataan dari Misi Pelatihan UE di Somalia menegaskan bahwa konvoi itu "terkena ledakan" ketika kembali dari markas tentara.
"Tidak ada tentara EUTM-S yang terluka dalam ledakan itu. Dua kendaraan mengalami kerusakan," bunyi pernyataan itu.
Misi tersebut menawarkan saran militer dan memberikan pelatihan kepada tentara Somalia, yang masih didukung oleh sekitar 20.000 pasukan penjaga perdamaian Afrika ketika negara itu pulih dari perang saudara selama puluhan tahun dan pemberontakan Islam.
Kementerian pertahanan Italia mengkonfirmasi bahwa dua kendaraan lapis baja dalam konvoi Italia "terlibat dalam ledakan,", ia menambahkan bahwa sejauh ini "tidak ada konsekuensi bagi tentara Italia".
SITE Intelligence, yang memantau kegiatan jihadis di seluruh dunia, mengatakan Al-Shabaab telah mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan itu. Sedangkan AFRICOM dalam sebuah pernyataan singkat yang diemailkan kepada AFP mengatakan bahwa pihaknya "memantau situasi. Kami sedang bekerja untuk mengkonfirmasi rincian tentang insiden tersebut."
Baledogle adalah pangkalan yang dibangun Soviet yang memiliki kerahasiaan seputar operasi Amerika Serikat di Somalia.Serangan AS di Somalia melonjak pada April 2017, setelah Presiden Donald Trump menyatakan selatan negara itu merupakan "daerah permusuhan aktif". Tingkat serangan udara telah meningkat tajam tahun ini.
Dalam pernyataannya, AFRICOM mengatakan telah menewaskan lebih dari 800 orang dalam 110 serangan udara di Somalia sejak April 2017 lalu.Serangan hari Senin adalah yang terbaru dari serangkaian pemboman yang diklaim Al-Shabaab.
Para jihadis diusir dari Mogadishu oleh pasukan pemerintah yang didukung 20.000 pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika pada 2011. Tapi mereka masih melakukan serangan termasuk pemboman bunuh diri terhadap pemerintah dan target internasional.(bar)
No comment