Matamatanews.com, SEOUL—Sebanyak 636 ranjau darat telah disingkirkankan Korea Utara dari berbagai desa di Panmunjomsebagai langkah kongkrit pasca kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara tersebut, kata Kepala Pertahanan Seoul, Senin (12/11/2018) ini. Menteri Pertahanan Jeong Kyeong-doo mengatakan kepada anggota parlemen bahwa hal itu merupakan bagian dari prestasi Perjanjian Militer Komprehensif-Korea (CMA) yang ditandatangani pada September 2018 lalu.
CMA adalah merupakan kunci kesepakatan puncak kedua belah pihak untuk melangkah membangun kepercayaaan, trmasuk di dalamnya penarikan pasukan garis depan dan senjata. Kedua belah pihak sepakat melakukan kerja gabungan untuk menyingkirkan ranjau darat dari area Keamanan Bersama Panmunjom (JSA-Joint Security Area) pada 20 Oktober mendatang untuk melucuti persenjataan.
“Tidak ada ranjau yang ditemukan di wilayah kami, dan Korea Utara memberitahu kami bahwa mereka telah memindahkan lebih dari 600 ranjau darata,” kata Jeong dalam sebuah keterangannya di sesi Majelis Nasional.Kini militer Korea Selatan telah memobilisasi ekskavator untuk merobohkan 10 dari 11 pos dan akan dialihkan fungsikan secara dinamis.
Terkait dengan pos-pos penjagaan yang dibangun di area Zona Demiliterisasi (DMZ) ,pihak Korsel mengoperasikan lebih dari 60 pos plus berbagai pos umum disebelah selatan DMZ. Sedangkan Koerea Utara memiliki lebih dari 160 pos jaga.
Pihak Korea Selatan hanya mempertahankan satu bunker disepanjang pantai timur yang didirikan setelah gencatan senjata pada tahun 1953. Korea Utara pun akan melestarikan pos penjaga mereka sebagai kenangan sejarah.Jenderal Kim Yong-woo, menyebutkan bahwa perwira angkatan darat memeriksa seluruh pos jaga yang dihancurkan di Chorwon, provinsi Gangwon.
“Pembongkaran pos-pos pengawal yang tidak dapat dipulihkan merupakan langkah paling kongkrit dan simbol dasar guna mencegah bentrokan yang tidak disengaja antara Korea Selatan dan Korea Utara guna membangun kepercayaan,” ujar Jenderal Kim Yong-woo.
Ia menambahkan pasukannya akan mendorong cara mengisi celah potenasil dalam postur pertahanan mereka dari penonaktifan pos-pos jaga tersebut.Sementara, para pejabat militer dari Korea dan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), Senin (12/11/2018) menggelar konsultasi guna melucuti senjata JSA yang terletak di sisi selatan Panmunjom. (bar/YNA)
No comment