Cara Efektif Mencegah Pengaruh Negatif Flexing Menurut Baratadewa Sakti Perdana

 

Matamatanews.com, PURWOKERTO -Masih hangat dibicarakan dan menjadi kata yang sering muncul di media daring khususnya bagi kalangan milenial dan gen Z perihal istilah "Flexing" atau pamer kekayaan. Flexing juga  digunakan sebagai strategi pemasaran. Menurut Cambridge Dictionary, flexing adalah perilaku untuk menunjukkan sesuatu yang dimiliki atau diraih seseorang tetapi dengan cara yang dianggap orang lain tidak menyenangkan. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Sistem Informasi Unsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum. setelah memperoleh pemaparan dari alumni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unsoed Baratadewa Sakti P., ST.,CPMM.,AWP.

Baratadewa Sakti yang juga Praktisi Keuangan Keluarga dan Pendamping Bisnis UMKM ini memaparkan bahwa Angus Deaton seorang pakar keuangan dari Amerika telah mengerahkan 450.000 responden untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang kuat dan membuatnya diganjar Nobel bidang Ekonomi di tahun 2015. 

Dari penelitian beliau ini kata Baratadewa , cara efektif untuk meminimalisir pengaruh negatif Flexing yang umumnya dilakukan oleh para influencer entah karena pamer beneran atau menjadi bagian dari strategi marketing, acap kali salah disikapi oleh kita, sehingga tidak sadar keuangan menjadi "boncos".

Baratadewa Sakti P. yang berpengalaman di bidang keuangan mikro sejak 2011 ini menjelaskan bahwa apa sesungguhnya yang diteliti oleh Angus Deaton dan hubungannya dengan cara efektif mencegah pengaruh negatif Flexing? Terus bagaimana cara yang efektif agar benar-benar tidak bikin kita "laper mata?".

"Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan ikuti talkshow di radio RRI Jakarta Pro 4 FM mulai pukul 16.15 hari Kamis, 24 Februari 2022  atau bisa juga lewat streaming melalui tautan berikut : http://www.radioindonesia.org/embed/rri-pro-4- jakarta 395380 lalu klik play," katanya mengakhiri. (hen)

redaksi

No comment

Leave a Response