Dubes Palestina Untuk PBB Desak Internasional Untuk Lakukan Gencatan Senjata Secepatnya di Gaza

 

Matamatanews.com, NEW YORK—Wakil Tetap Negara Palestina untuk PBB, Duta Besar Riyad Mansour, sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan cepat dilakukannya gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Tiga surat yang sama dikirimkan kepada sekretaris Jenderal PBB, Presiden Dewan Keamanan PBB untujk bulan ini (Cina), dan Presiden Majelis Umum PBB, Riyad Mansour menekan pentingnya memaksa pihak penjaja Israel untuk mematuhi kewajiban hukum internasional. Hal itu termasuk menghentikan segera tindakan pembalasan dan hukuman kolektifnya, serta mengizinkan bantuan kemanusiaan kepada semua warga sipil yang membutuhkan di Gaza.

Seperti dlaporkan kantgor berita dan informasi Palestina WAFA, dalam konteks ini, Mansour menarik perhatian pada penargetan sistematis Israel terhadap kamp-kamp pengungsi di seluruh Jalur Gaza yang terkepung, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka ratusan warga sipil Palestina serta kerusakan yang luas.

Penembakan baru-baru ini dan berulang-ulang terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara selama dua hari terakhir, kata Mansour, menyebabkan kematian sedikitnya 195 pria, wanita, dan anak-anak serta melukai ratusan orang lainnya, banyak di antara mereka mengalami luka bakar yang parah dan cedera serius.

"Selain itu, setidaknya 120 orang Palestina masih hilang, terkubur di bawah reruntuhan dan kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel di kamp tersebut. Semua kamp pengungsi di Gaza telah menjadi sasaran serangan Israel, tidak ada yang lolos dari serangan militer Israel," kata Mansour dalam suratnya.

Duta Besar Mansour menekankan bahwa serangan mematikan yang disengaja dan sistematis yang dilakukan Israel terhadap penduduk sipil Palestina merupakan kejahatan perang yang serius dan Israel harus bertanggung jawab. Dia menegaskan bahwa masyarakat internasional tidak dapat mundur dari tuntutan untuk mengakhiri semua tindakan brutal yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan seluruh wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.

Ia juga menekankan seruan yang terus menerus untuk melindungi warga sipil Palestina sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.

Mansour menegaskan bahwa tidak adanya perlindungan ini telah menyebabkan kematian setidaknya 9.000 warga sipil Palestina hingga saat ini, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, dengan lebih dari 23.000 warga Palestina terluka.

Angka ini belum termasuk lebih dari 2.000 orang, termasuk lebih dari 1.000 anak-anak, yang masih hilang dan terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur. Lebih lanjut, ia juga menyoroti jumlah korban jiwa anak-anak Palestina di Gaza yang telah mencapai 3.760 orang.(bar/wafa)

redaksi

No comment

Leave a Response