Karier Profesional Redondo Berakhir Tragis Karena Cidera

 

Matamatanews.com, JAKARTA -Sebelum Luka Modric dan Toni Kroos hadir, Real Madrid pernah memiliki sosok gelandang bertalenta bak mutiara bernama Fernando Redondo yang berjuluk "El Principe" atau Sang Pangeran.

Redondo hadir di Madrid untuk bersaing dengan Michael Laudrup, Luis Enrique dan Luis Milla, dan ia dapat menembus line up utama Real Madrid waktu itu. Namun, kegemilangan karier sang pemain bersama Los Blancos harus berakhir secara menyedihkan karena politik pemilihan Presiden klub.

Fernando Carlos Redondo Neri, lahir 6 Juli 1969 adalah mantan pemain sepak bola berkebangsaan Argentina. Dia pernah bermain di klub :
- Argentinos Juniors 1985 - 1990, dengan 75 bermain dan 1 gol.
- CD Tenerife tahun 1990 - 1994, dengan 103 bermain dan 8 gol.
-  Real Madrid 1994 - 2000, dengan 165 bermain dan 4 gol.
- AC Milan tahun 2000 - 2004, 16 bermain.

Di tim Nasional Argentina, ia bermain dari tahun 1992 - 1999, dengan 29 kali dan mencetak 1 gol.

Personifikasi elegansi di lapangan permainan mencerminkan bahwa Redondo adalah seorang gelandang tengah yang mampu mengontrol lini tengah Real Madrid. Dari sepatunya lahir sepak bola ofensif yang kemudian kembali mendominasi dan menjadi raja yang kontinen. Enam piala, antara lain dua Piala Champion Eropa merupakan bukti nyata keberhasilannya dan dia meninggalkan jejak yang tidak akan pernah dilupakan oleh fans di Bernabéu.

Awal perjalanan sebagai pemain sepak bola ia lalui dari kelas bawah, Argentinos Junior, selanjutnya Redondo memulai debutnya di kategori lebih tinggi ketika bertanding melawan Gimnasia dan Esgrima. Kualitas sebagai pesepak bola dibuktikan di Eropa. Azkargorta membawanya ke Tenerife, di mana ia bermain selama empat musim dan saat itu dapat memajukan Tenerife di
tahap kualifikasi Piala UEFA. Real Madrid telah mengincar Redondo untuk merekrutnya dan pada musim panas 1994 akhirnya dikontrak klub Los Blancos (julikan Real Madrid). 

Ia bergabung dengan klub Real Madrid dibawah bimbingan Jorge Valdano yang pernah bersama di klub Tenerife. Cederanya yang tak terduga di awal musim kompetisi menjadi kendala awal partisipasinya, akan tetapi kemudian ia menjadi "panggeran" di lini tengah lapangan pertandingan. Selama enam musim kompetisi ia menjadi sinar yang menerangi permainan Los Blancos dan menjadi pemain penting bagi semua pelatih. Aksinya di Old Trafford dalam perjalanan menuju Piala Eropa ke delapan sangat mengesankan. 

Partisipasinya dengan Tim Nasional Argentina dinilai tidak sebanding dengan kualitasnya sebagai pemain sepak bola yang bersinar di tingkat klub. Bersama Maradona, Batistuta dan teman-teman setimnya, ia turut memperkuat negaranya pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat ketika mereka secara mengejutkan Argentina harus tumbang di perdelapan final oleh Rumania.

Akhir karirnya dilalui bersama klub AC. Milan, dan karena cedera lutut yang parah dan akhirnya Redondo memutuskan pensiun sebagai pesepak bola profesional pada tahun 2004.

Selama karier profesionalnya, ia mengoleksi beberapa piala, diantaranya :
- 2 Piala Champion Eropa.
- 1 Piala Interkontinental.
- 2 Juara Liga Spanyol
- 1 Piala Super Spanyol.
- 1 Juara Serie A Italia.
- 1 Piala Copa Italia.
(Javi/berbagai sumber) 

 

 

redaksi

No comment

Leave a Response