Komunitas Internasional Desak Rezim Assad Akhiri Pembunuhan di Suriah

 

Matamatanews.com, SURIAH—Ketika konflik di Suriah memasuki tahun ke-10 pada hari Minggu, Perancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat meminta rezim Suriah untuk mengakhiri pembunuhannya dan terlibat dalam penyelesaian politik berdasarkan resolusi PBB.

Dalam pernyataan bersama, keempat kekuatan dunia mengatakan rezim Bashar Assad harus menerima aspirasi warganya, yang menuntut untuk hidup dalam damai.

Negara-negara menuntut rezim "menghentikan pembunuhan kejam dan terlibat secara berarti dalam semua aspek UNSCR 2254, termasuk gencatan senjata nasional, konstitusi yang direformasi, pembebasan orang-orang yang ditahan secara sewenang-wenang, serta pemilihan yang bebas dan adil."

Mereka merujuk pada langkah Dewan Keamanan yang mendukung peta jalan untuk proses perdamaian di negara yang dilanda perang.Pernyataan itu mengatakan warga Suriah, termasuk mereka yang mengungsi dan pengungsi, harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemilihan yang bebas dan adil di bawah pengawasan PBB.

Keempat negara juga mengecam "serangan militer yang gegabah" oleh Assad, Rusia dan Iran di provinsi Idlib di Suriah barat laut, yang menurut mereka menyebabkan penderitaan lebih lanjut dan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Infrastruktur dan pekerja medis dan kemanusiaan, serta warga sipil, telah tewas selama serangan yang dimulai pada Desember, menurut banyak laporan.

"Gencatan senjata nasional harus ditetapkan," kata mereka.

Idlib jatuh dalam zona de-eskalasi yang diatur dalam kesepakatan antara Turki dan Rusia pada akhir 2018. Namun, rezim Suriah dan sekutu-sekutunya, secara konsisten telah melanggar ketentuan gencatan senjata, dan sering melancarkan serangan di dalam zona tersebut.

"Kami akan terus menuntut pertanggungjawaban atas kekejaman yang dilakukan oleh rezim Assad dan kami akan melanjutkan upaya kami untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan pelanggaran serta pelanggaran lainnya diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban," kata pernyataan itu.

Keempat negara juga mendesak masyarakat internasional untuk terus memberikan bantuan kepada tetangga Suriah untuk berbagi biaya krisis pengungsi Suriah.

Suriah telah dikunci dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011 ketika rezim menindak protes prodemokratis.Sejak itu, ratusan ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi, menurut pejabat PBB.(cam/daily sabah)

redaksi

No comment

Leave a Response