Mengenal Lebih Dekat Lembaga Ekonomi Islam

 

Matamatanews.com, JAKARTA— Tentang Lembaga Ekonomi Islam (LEI)  atau lazim disebut Lembaga Ekonomi Islam didirikan bersamaan dengan pendirian KADIN Timur Tengah atau OKI pada awal tahun 1970-an oleh almarhum Edi Kowara besan dari Presiden Indonesia saat itu yaitu Soeharto dan para tokoh Islam yang bergerak dibidang Ekonomi.

Jaringan LEI sama dengan jaringan KADIN Timur Tengah yaitu 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) ditambah dengan negara-negara non Muslim yang warga negaranya ada yang beragama Islam termasuk Cina, Amerika, Rusia, Eropa, Australia, Singapore dan lain-lain.

Kegiatan LEI dan KADIN OKI pada awalnya khusus bergerak di bidang ekonomi sebagai penyeimbang dari kegiatan ekonomi negara-negara non Muslim yang tergabung dalam IGGI.Pada perjalanannya LEI ikut membentuk Islamic Financial Coorperation Club For Indonesia (IFCCI), sebuah organisasi yang khusus bekerja sama dalam bidang keuangan semua negara Islam dan non Islam.

Jaringan IFCCI terutama di 57 Negara OKI ditambah dengan Cina yang dijembatani para pebisnis LEI dan Cina juga dengan Amerika yang dijembatani oleh kelompoknya Muhammad Ali dan negara-negara non muslim lainnya melalui jaringan para pengusaha LEI yang berkelas dunia.

Bersama IFCCI dibentuk juga Dewan Perniagaan Syariah Indonesia (DPSI) yang struktur organisasinya sama dengan KADIN. Di semua daerah yang ada KADIN-nya, ada juga DPSI-nya.

Kemudian kami membentuk Komite Kelautan, Pulau-pulau Kecil Dan Pesisir dalam rangka memanfaatkan potensi kelautan yang dimiliki NKRI, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, plus dengan  berbagai provinsi yang terdiri dari 280 Kabupaten dan Kota Madya yang memiliki laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang pada saat itu Menterinya adalah Rokhmin Dahuri.

Setelah jaringan ke semua pelaku Ekonomi dimiliki LEI, saya sebagai alumni ITB dengan sahabat-sahabat pebisnis alumni ITB membentuk Magnificent Business Club (MBC) yang beranggotakan para pebisnis alumni ITB dan jaringannya masing-masing yang terdiri dari berbagai alumni perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Tujuannya adalah untuk memperluas jaringan yang sudah ada. Ratusan pebisnis dari berbagai bidang berhasil kami rangkul dan bisa kami manfaatkan sebagai mitra dalam bisnis apa saja.

Kami juga merangkul berbagai tokoh yg tidak terbatas dari para pebisnis saja, jadi jaringan MBC ada disemua bidang yang ahli dalam hal Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Metafisika, Lingkungan Hidup Dan Supra Natural.

Semua jaringan yang LEI miliki saat ini adalah gabungan dari berbagai jaringan yang ada diseluruh dunia, termasuk jaringan intelijen berbagai negara, lembaga-lembaga penelitian internasional termasuk NASA dan sejenisnya, universitas terbaik dunia termasuk Harvard dan sejenisnya, dunia industri super teknologi bermacam bidang dari berbagai negara, tokoh-tokoh dan pemimpin dunia negara-negara adi kuasa melalui jaringan alumni se-universitas dan jaringan intelijen serta bekas-bekas Presiden yang mempunyai hubungan baik dengan semua pemimpin dunia.

LEI juga sangat akrab dengan berbagai tokoh masyarakat semua agama yang mmemiliki pengikut atau pendukung atau jamaah atau ummat yang berasal dari akar rumput, jadi bukan hanya jaringan di atas, tapi juga jaringan dirakyat jelata. Semua jaringan yang dimiliki LEI dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi yang tujuannya adalah "Ibadah Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala".

LEI sudah punya Master Plan, Blue Print, Visi Misi dan berbagai rencana detail dengan sumber daya manusia, sumber dana, berbagai teknologi tepat guna, superteknologi, perusahaan-perusahaan pelaksana, fasilitas kerja berbagai standar diseluruh dunia, proyek-proyek dengan berbagai skala, pengkaderan dan pelatihan untuk generasi penerus, pekerja berbagai bidang dan keahlian, wilayah-wilayah kaya sumber daya alam dengan rakyat dan para penguasanya, mitra-mitra multi national company dari berbagai bidang, penemu-penemu berbagai teknologi dan software dari sistem kerja berbagai bentuk organisasi, serta berbagai hal lainnya yang dibutuhkan oleh ummat manusia dan semua kegiatan kemanusiaan.

APA KEGIATAN LEI SAAT INI ?

Setelah semua jaringan dimiliki LEI sejak 2008, LEI merubah cara kerjanya. LEI tidak lagi pro aktif dan menjadi organisasi resmi, sebagai Ketua Umum LEI saya paham bahwa jika LEI dipusatkan dalam satu wadah besar, maka akan sangat mudah bagi para pihak yang ingin menghancurkan LEI menyerang LEI sebagai organisasi atau individu-individu yang mengurusnya. Oleh karena itu LEI saya sebarkan ke seluruh dunia melalui kader-kader LEI yang sudah paham visi misi LEI yang bertujuan menjadi organisasi yang rahmatan lil alamin. Sedangkan organisasinya saya bekukan, sehingga LEI melekat pada individu-individu dan kegiatannya, bukan pada organisasinya.

Jaringan LEI ada di semua lapisan dan tidak bisa dihancurkan oleh siapapun juga kecuali oleh Allah. Para anggota LEI saling akrab dan saling mendukung dalam bidang apa saja di berbagai negara yang ada kegiatan ekonominya.

Saya pribadi sebagai ketua umum LEI hanya menjadi "salah satu konektor" antara anggota LEI dengan sesama anggota yang belum kenal atau dengan pihak non LEI yg diperlukan dalam kegiatan ekonomi para pihak terkait.

PENUTUP :

Perubahan peradaban manusia sangat pesat akibat kemajuan teknologi yang yang super cepat dan super hebat.Adanya Global Warming,  Pandemik Covid 19, Perang Dagang yang melebar menjadi Perang Dingin antara Amerika vs China, Arab Spring dengan berbagai konflik yang diakibatkannya, berbagai bencana alam yang tidak terduga dan bermacam peristiwa lainnya yang sebelumnya tidak lernah terjadi seperti diserbunya Gedung Capitol oleh pengikut Donald Trump dan sebagainya, membuat "Peta Dunia Semua Bidang" tidak lagi mudah dipahami.

Kita di Indonesia mengalami dampaknya juga, jadi siapapun yang memimpin Indonesia jika tidak ditolong dan dilindungi Allah Subhanahu Wa Ta’ala pasti akan gagal. Sebagai Ketua Umum LEI saya tidak mau melakukan kesalahan-kesalahan yang merugikan LEI, jadi saya pro aktif membentuk berbagai organisasi dan memberikan semua jaringan yang dimiliki LEI kepada orang-orang yang saya yakin ahlaknya mulia. Jadi LEI ada dimana-mana dan tidak akan pernah mati selagi Allah SWT menolong dan melindungi. Wallahu a'lam bissawab. (Penulis :Abdurrahman Imbang Djaja Chairul- Ketua Lembaga Ekonomi Islam)
 

 

 

redaksi

No comment

Leave a Response