Utang Nasional Per Kapita Korea Selatan Mencapai US$ 11.500

 

Matamatanews.com, SEJONG—Diluar Dugaan utang nasional per kapita Korea Selatan telah melampaui 14 juta won atau setara dengan US$ 11.500 dan diperkirakan akan mengalami kenaikan belanja untuk mengurangi dampak ekonomi akibat wabah virus korona.

Data yang diposting situs web Kantor Anggaran Mejelis Nasional pada hari Minggu (10/5/2020) menunjukkan bahwa utang nasional per kapita mencapai 14,83 juta won. Sebagai perbandingan, itu adalah 2,37 juta won pada tahun 2000.

Kantor Anggaran Mejelis Nasional mengatakan bahwa utang nasional per kapita Kora Selatan pada hari sabtu mencapai 769, 18 triliun , dengan demikian ada peningkatan tajam dari 111 triliun won pada tahun 2000 lalu.

Utang nasional per kapita Korea Selatan mengalami kenaikan tahun ini karena pemerintah mendorong anggaran tambahan ketiga senilai 30 triliun won dalam upaya terbaru untuk meminimalkan dampak ekonomi dari penyebaran COVID-19.

Bulan lalu seperti dilansir The Korea Herald dari Kantor Berita Yonhap, Majelis Nasional menyetujui anggaran tambahan 12,2 triliun won untuk mendanai bantuan darurat bagi rumah tangga untuk mengatasi dampak ekonomi dari wabah koronavirus.

Ini adalah anggaran tambahan kedua terkait dengan dampak dari virus tersebut, menyusul 11,7 triliun won yang dibuat pada bulan Maret.Rasio utang terhadap PDB Korea Selatan dapat naik menjadi 44,4 persen tahun ini jika anggaran ekstra ketiga dan kemungkinan nol pertumbuhan ekonomi tahun ini diperhitungkan.

Pada tahun 2019, Korea Selatan memperkirakan bahwa rasio utang terhadap PDB bisa mencapai 39,8 persen pada tahun 2020 sebelum naik menjadi 42,1 persen pada tahun 2021.

Ekonomi Korea Selatan mengalami kontraksi 1,4 persen pada kuartal pertama tahun ini, menandai kontraksi triwulanan paling tajam sejak kuartal keempat 2008, ketika ekonomi negara tenggelam 3,3 persen.

Dana Moneter Internasional telah meramalkan bahwa ekonomi Korea Selatan akan menyusut 1,2 persen tahun ini karena ekonomi global diperkirakan memiliki tahun terburuk sejak Depresi Hebat tahun 1930-an atas pandemi. (esma)

 

redaksi

No comment

Leave a Response