Cegah Bentrokan Hindu dan Muslim Sebuah Kota di Nepal Berlakukan Karantina Wilayah

 

Matamatanews.com, KATMANDU—Meski ketegangan antara umat Hindu dan Muslim  malam itu meningkat tajam, namun malam itu berlalu  dengan  damai setelah karantina wilayah diberlakukan dan keamanan di tingkatkan di sebuah kota di barat daya Nepal, kata para pejabat lokal seperti dilaporkan Arab News.

Masalah berawal pada akhir pekan di pusat kota Nepalguni setelah seorang pria Hindu mengunggah status tentang Muslim di media sosial.Kemudian, warga Muslim memprotes status tersebut di dalam gedung kantor administrator pemerintah utama di wilayah itu dengan cara membakar ban di jalanan dan memblokir lalu lintas.

Di luar dugaan aksi protes kelompok Hindu yang digelar jauh lebih besar dari kelompok Muslim pada hari Selasa (3/10/2023) itu berujung bentrokan hingga beberapa orang terluka akibat terkena lemparan batu dan botol yang diarahkan ke para pengunjuk rasa.

Jam malam tanpa batas waktu diberlakukan sejak Selasa sore di Nepalgunj, sekitar 400 kilometer sebelah barat ibukota, Katmandu, langsung setelah protes Hindu mendapat serangan.

Kepala polisi daerah Santosh Rathore mengatakan bahwa para petugas berpatroli di kota dan orang-orang tidak diizinkan untuk meninggalkan rumah mereka atau berkumpul dalam kelompok-kelompok selama penguncian tersebut. Tidak ada laporan mengenai adanya masalah semalam, atau pada Rabu pagi.

Para pejabat mengatakan bahwa mereka perlu memberlakukan perintah tinggal di rumah dan mencegah orang-orang berkumpul untuk mencegah bentrokan antara kedua belah pihak.

Kekerasan komunal tidak umum terjadi di Nepal, yang merupakan negara mayoritas Hindu yang berubah menjadi sekuler beberapa tahun yang lalu. Umat Muslim membentuk sekitar sepertiga dari populasi Nepalgunj, dan hanya sekitar 14 persen dari populasi India, yang berbatasan dengan kota Nepal dan telah melihat perpecahan agama yang semakin melebar.(dbud/arab news/ap)

 

redaksi

No comment

Leave a Response