SOHR Sebut Serangan Israel Di Damaskus Sebagai Serangan Paling Mematikan Di Ibukota Suriah

 

Matamatanews.com, DAMASKUS—Hari Minggu (19/2/2023) kemarin, Israel dikabarkan melakukan serangan udara di kawasan pemukiman di Damaskus dan lokasi lainnya di ibukota Suriah, tulis sejumlah media lokal disana seperti dilaporkan Middle East Eye (MEE).Sejauh ini, Syrian Observatory for Human Rights atau Observatorium Suriah untuk Hak Azasi Manusia (SOHR) mengatakan sedikitnya 15 orang tewas, termasuk warga sipil, dan lainnya luka-luka.

Serangan yang terjadi pada tengah malam hari Sabtu itu mengakibatkan beberapa  bangunan di kawasan padat penduduk yang berdekatan dengan alun-alun Amayyad di jantung ibukota mengalami  kerusakan parah.Selain, SOHR juga menyebut bahwa serangan Israel atas Damaskus sebagai “serangan Israel paling mematikan di ibukota Suriah.”

"Suara ledakannya sangat dahsyat. Sangat menakutkan," kata seorang warga yang tinggal di daerah tersebut kepada Middle East Eye.

"Kami merasakan rumah kami berguncang, dan jendela-jendela bangunan di seberang kami pecah dan hancur. Rumah kami hancur sampai ke tulang-tulangnya," katanya.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah, SANA, bahwa gelombang rudal datang dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan sebagian besar berhasil dicegat oleh pertahanan Suriah. Sana mengatakan seorang tentara termasuk di antara mereka yang tewas.

Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar.

SOHR yang berbasis di London mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut menargetkan posisi-posisi di mana kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran dan gerakan Hizbullah Lebanon ditempatkan di Damaskus. Termasuk di antaranya adalah sebuah sekolah Iran di Kafr Susah.

Korban jiwa dan kerusakan bangunan dilaporkan terjadi di daerah-daerah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk keras serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap hukum internasional.

"Kami sangat mendesak pihak Israel untuk menghentikan provokasi bersenjata terhadap Republik Arab Suriah dan menahan diri dari langkah-langkah yang penuh dengan konsekuensi berbahaya bagi seluruh wilayah," kata juru bicara Maria Zakharova.

Selama hampir satu dekade, Israel telah melakukan serangan udara terhadap aset-aset yang diduga milik Iran di Suriah. Para pejabat Israel jarang mengakui tanggung jawab atas operasi-operasi tertentu.

Iran telah memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam beberapa tahun terakhir dan memiliki pijakan di sebagian besar wilayah yang dikuasai pemerintah, dengan ribuan anggota kelompok paramiliter lokal di bawah komandonya, demikian ungkap sumber-sumber intelijen Barat.

Israel juga dalam beberapa bulan terakhir mengintensifkan serangan terhadap bandara dan pangkalan udara Suriah untuk mengganggu penggunaan jalur pasokan udara yang diduga semakin meningkat oleh Iran untuk mengirimkan senjata kepada sekutu-sekutunya di Suriah dan Lebanon, termasuk Hizbullah.

Pada bulan Januari, serangan Israel menghantam bandara nasional Suriah, menyebabkan bandara tersebut tidak dapat digunakan untuk sementara waktu dan menyebabkan dua tentara Suriah tewas dan dua lainnya terluka.

Serangan tersebut menyusul dua serangan dahsyat lainnya di Bandara Internasional Damaskus pada tahun 2022.(bar/mee)

redaksi

No comment

Leave a Response